PERHITUNGAN SAMPEL CASE CONTROL, COHORT, DAN EXPERIMENTAL
Penelitian Case Control
Rumus yang
digunakan untuk mencari besar sampel baik case control maupun kohort adalah
sama, terutama jika menggunakan ukuran proporsi. Hanya saja untuk penelitian
khohor, ada juga yang menggunakan ukuran data kontinue (nilai mean). Besar
sampel untuk penelitian case control adalah bertujuan untuk mencari sampel
minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol.
Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel minimal penelitian case-control adalah sebagai berikut:
-
Penelitian Kohort
Pada penelitian
khohor yang dicari adalah jumlah minimal untuk kelompok exposure dan
non-exposure atau kelompok terpapar dan tidak terpapar. Jika yang digunakan
adalah data proporsi maka untuk penelitian khohor nilai p0 pada rumus di atas
sebagai proporsi yang sakit pada populasi yang tidak terpapar dan p1 adalah
proporsi yang sakit pada populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x RR
(Relative Risk).
Jika nilai p
adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat badan, tinggi badan, IMT dan
sebagainya) atau tidak dalam bentuk proporsi, maka penentuan besar sampel untuk
kelompok dilakukan berdasarkan rumus berikut:
Contoh Kasus
Rumus Besar Sampel Penelitian
Contoh kasus,
misalnya kita ingin mencari sampel minimal pada penelitian tentang pengaruh
pemberian ASI eksklusif dengan terhadap berat badan bayi. Dengan menggunakan
tingkat kemaknaan 95 % atau Alfa = 0,05, dan tingkat kuasa/power 90 % atau
ß=0,10, serta kesudahan (outcome) yang diamati adalah berat badan bayi yang
ditetapkan memiliki nilai asumsi SD=0,94 kg, dan estimasi selisih antara nilai
mean kesudahan (outcome) berat badan kelompok tidak terpapar dan kelompok
terpapar selama 4 bulan pertama kehidupan bayi (U0 – U1) sebesar 0,6 kg
(mengacu hasil penelitian Piwoz, et al. 1994), maka perkiraan jumlah minimal
sampel yang dibutuhkan tiap kelompok pengamatan, baik terpapar atau tidak
terpapar adalah:
= 51,5 orang
atau dibulatkan: 52 orang/kelompok
Pada penelitian
khohor harus ditambah dengan jumlah lost to follow atau akalepas selama
pengamatan, biasanya diasumsikan 15 %. Pada contoh diatas, maka sampel minimal
yang diperlukan menjadi n= 52 (1+0,15) = 59,8 bayi atau dibulatkan menjadi
sebanyak 60 bayi untuk masing-masing kelompok baik kelompok terpapar ataupun
tidak terpapar atau total 120 bayi untuk kedua kelompok tersebut.
-
Penelitian Eksperimental
Menurut Supranto
J (2000) untuk penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap, acak
kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat dirumuskan:
(t-1) (r-1) >
15
dimana : t =
banyaknya kelompok perlakuan
j = jumlah
replikasi
Contohnya: Jika
jumlah perlakuan ada 4 buah, maka jumlah ulangan untuk tiap perlakuan dapat
dihitung:
(4 -1) (r-1)
> 15
(r-1) > 15/3
r > 6
Untuk
mengantisipasi hilangnya unit ekskperimen maka dilakukan koreksi dengan 1/(1-f)
di mana f adalah proporsi unit eksperimen yang hilang atau mengundur diri atau
drop out.